Lebih dikenang dari yang terkenang

Menurutku, semuanya terlewati dengan satu kata yaitu “biasa”. Hehe…Aku tidak pernah berfikir bahwa apa yang telah aku perbuat akan dikenang seseorang.

Sampai kemarin, ketika seorang teman, yang juga seorang sahabat, yang juga seorang kakak, yang juga seorang dosen, yang juga seorang….(suatu saat aku akan bercerita tentang dia) bertanya,
Teman : wind, kamu tuh dulu juara satu SS ya?
Winz : iya, memang knp mas?
Teman : kq ga bilang²?
Winz : lah trus, tau darimana dunk?
Teman : dokumentasi
Winz : owh
Teman : dapet hadiah lumayan, ga bilang-bilang.
Winz : hehe, ga seberapa kq mas
Teman : ga mo tau, pokonya harus traktir

Ya begitulah percakapannya walaupun ujungnya tidak enak. Entah dalam rangka apa, temanku itu juga bercerita bahwa dia tengah melihat kembali rekaman video ketika aku speech di podium disamping para petinggi kampus dan di depan para orang tua wali untuk mewakili rekan-rekanku satu angkatan pada acara wisuda. Menurutnya itu suatu yang cukup membanggakan, tapi menurutku itu biasa saja yang aku ingat hanya kata-kata “jutaan pixel kemenangan” selebihnya aku lupa.
Dengan sedikit GR, aku berasumsi bahwa saat itu dia sedang mengenang aku, entah apa yang dia kenang dari seorang Winda Widiastuti.

Satu kejadian lagi,
Ketika hari pertama masuk kuliah di semester 3, hp berdering dengan nama tidak terdaftar. Percakapannya:
Teman : W, lo dmn?
Winz : dijalan, sapa niy?
Teman : lo ga kuliah?gw XX sambil menyebutkan nama..
(sedetik teringat bahwa dia adalah teman sma-ku)
Winz : owh, gw ga kuliah hari ni libur.
Teman : bla,bla,bla.
Winz : bla,bla,bla.
Selebihnya pembicaraan menjurus ke hal yang tidak terlalu penting, yang aku tahu dia baru masuk semester satu dan dia menjadi adik kelasku saat ini. Cukup heran dan kaget mendapat telfon darinya karena selama kita satu SMA kita jarang beriteraksi kecuali saat latihan basket dan hal lain yang terkait dengan ekskul basket. Dari mana dia mendapat no telfonkupun aku tidak tahu dan kenapa harus aku yang dia telfon mengingat masih ada orang lain dia kenal di kampus itu. Hehe..
Lagi…
Dengan sedikit GR, aku berasumsi bahwa saat itu dia sedang mengenang aku, entah apa yang dia kenang dari seorang Winda Widiastuti.

Kejadian tambahan,
Menjelang sore hari, biasanya ada saja telfon atau sms dari teman kuliahku. Ada yang menanyakan ruang kelas, ada yang menanyakan pelajaran apa hari ini dan yang paling sering adalah informasi bahwa mereka tidak masuk kuliah. Untuk hal yang satu ini, aku kerap bertanya “kenapa lo ngasih tau gw klo ga masup?? Ketua kelas bukan, Asdos juga bukan, Dosen pastinya bukan” hehe..ternyata udang yang hidup dibalik batu berkata mereka titip absen dodol!! Hehe,,,terima kasih udang infonya…
Lagi dan lagi…
Dengan sedikit GR, aku berasumsi bahwa saat itu mereka sedang mengenang aku, kali ini aku tahu apa yang mereka kenang. Seorang Winda Widiastuti yang baik hati, perhatian, tidak sombong, menyenangkan dan tidak mudah marah hingga mau dititipi absent…hiks..bangke lo semua…ada saatnya gw nitip ya….

Hmm, bagi yang eneg dan kepingin muntah setelah baca tulisanku ini
Maafkan ya…
Maafkan karena aku tidak bermaksud sombong
Maafkan karena aku tidak bermaksud norak
Maafkan karena aku tidak bermaksud pamer
Maafkan ya..

Aku hanya berfikir, ternyata seorang Winda Widiastuti pantas untuk dikenang…hehe…

Salam sayang untuk semua yang sedang mengenangku,
Winda Widiastuti :)
11/09/08