May 18, 2009

Cita - Cita

JANGAN JADI MAHLUK YANG TIDAK PUNYA CITA-CITA!!!

Dia yang tidak bercita-cita adalah dia yang telah mati sebelum mati.


Gantungkan cita – cita setinggi bintang di langit, jangan bercita – cita sesuatu yang kecil, rendah dan kurang besar. Sebuah ungkapan klise tapi terbukti ampuh. Begitu banyak orang besar di luar sana, itu karena mereka punya cita-cita besar yang mampu membuat mereka besar.

Cita-cita tidak dapat dikurung, tak dapat juga dipenjara. Cita-cita selalu hidup dan terus berjalan.

Peras tenaga untuk capai cita-cita. Insafkan di dalam kalbu, endapkan di hati terdalam, masukkan ke setiap tulang dan sum-sum, masukkan ke setiap urat syaraf, masukkan ke setiap atom tubuh dan tanam sedalam-dalamnya.

Dunia dalam genggaman, jika kobaran kalbu penuh dengan cita-cita. Tersisa satu langkah, mereka menyebutnya ikhtiar. Tiada guna bercita-cita jika tidak tidak disertai ikhtiar, bekerja mati-matian, membanting tulang mengeluarkan tenaga, memeras keringat agar cita-cita menjadi kenyataan.

Akhirnya, tentu saja hanya dia Sang Maha Penentu yang punya hak menentukan.

Sumber Pustaka:
Kronik Revolusi Indonesia 1948 pg. 763
Pidato Presiden Soekarno 16 Juni 1948


Setinggi bintang di langit,
-winz-

Tidak bernyawa, mampu merasa

Malam ini, kamu yang tidak pernah punya nyawa mengajariku banyak hal…

Aku tidak pernah menyangka bahwa perkataanku kepadamu membuat kamu merasa sakit. Aku juga tidak pernah tahu bahwa perlakuanku kepadamu membuat kamu menderita. Dan sungguh aku tidak pernah mengira bahwa kamu yang tidak pernah punya nyawa, mampu merasakannya.

Aku fikir hanya yang bernyawa yang mampu merasakannya, tapi nyatanya kamu yang tidak bernyawapun mampu merasakannya. Entah ini kebetulan atau apapun namanya, yang jelas kejadian malam ini mengamini rasa yang tak kunjung membaik.

Sekarang aku sangat tahu seberapa dasyat kekuatannya. Seluruh organ bereaksi ketika kata itu terucap, jantung terpompa lebih cepat, aliran darah menjadi lebih panas, hingga puncaknya kantung mata tak mampu lagi menahan bendungan cairan bening hingga terjatuh menjadi butiran membasahi pipi...itu untuk dia yang bernyawa…

Sedangkan kamu yang tidak punya nyawa, tidak punya jantung, dan tidak berkantung mata..apa artinya kata itu untuk kamu???

Sekian lama kita bersama, tidak ada yang istimewa semua berjalan apa adanya. Kamu sangat membantu, tapi itu tidak istimewa karena itu tugas dan tanggung jawabmu untukku. Aku merawat dan terkadang memperhatikanmu, tetap saja tidak istimewa kerena itu tugas dan tanggung jawabku untukmu. Kini tiba saatnya dia yang lain, dia yang baru datang untuk menggantimu sesuai mauku.”… Dia memang belum sepenuhnya untukku, tapi kamu pasti terganti karena aku tidak lagi bisa denganmu…”kata yang sempat terucap di dalam hati. Sungguh aku tidak menyangka kamu yang tidak bernyawa dan tidak bertelinga mampu mendengarnya…

Saat ini, dia yang baru ada dihadapanku, siap sepenuhnya untuk mengganti peranmu. Tapi aku hanya mampu menatapmu.. tersudut rapi di sana, menatapmu yang tidak bernyawa namun mampu merasa, menatapmu yang tengah mati suri, menatapmu bagai cermin di waktu lalu…dan aku sangat mengerti apa yang sedang kamu rasa..

AG2915SB
-winz-

May 14, 2009

Tanpa Kata Seribu Makna

-
Ketika dua Dewa berseteru
tanpa kata namun bicara seribu makna





Bentara Budaya Jakarta
14 Mei 2009

May 4, 2009

Terbayar tunai

”.............................”

Semua terbayar tunai

Selamat Ulang Tahun
Semakin besar & terdepan
-winda-