Saya bukan Wartawan

Ketika mereka bertanya :
Mereka : “masih kerja di Astra??”
Winz : “udah ga, udh pindah”
Mereka : “kerja dmn sekarang??”
Winz : “di --- (menyebutkan sebuah merek surat kabar tempat gw kerja)”
Ok setelah itu, percakapan berikutnya sudah bisa gw prediksikan + gw kategorikan mereka menjadi 3 bagian, yaitu :

Mereka = teman yang sudah kenal dekat
Mereka : “sejak kapan lo bisa nulis??”
Winz : "gw bukan wartawan"
Mereka : "trus jd apaan lo?"
Winz : “sekertaris”
Mereka :
Reaksi => wajah menunjukkan ekspresi tidak percaya, mulut sedikit nganga, selang beberapa detik tertawa terpingkal-pingkal.
Alternatif pernyataan berikutnya :
- Ahh...serius lo??
- Jangan becanda
- Kasian amat bos lo punya sekretaris kaya lo??


Mereka = teman yang kenal biasa saja/ baru kenal
Mereka : “wah asik dunk jadi wartawan”
Winz : “hehe..saya bukan wartawan”
Mereka : “trus jadi apaan?”
Winz : “sekretaris”
Mereka :
Reaksi => wajah menunjukkan ekspresi tidak percaya.
Alternatif pernyataan berikutnya :
- Masa siy?
- Kerjaannya ngapain aja tuh?
- Pake rok ga?
- Klo di kantor make up?

Mereka = teman yg baru kenal & kerja di media juga
Mereka : “tugas di desk apa mba?”
Winz : “saya bukan wartawan, saya sekretaris”
Mereka :
Reaksi => wajah menunjukkan ekspresi tidak percaya trus ngliatin gw dari ujung kepala sampe ujung kaki
Alternatif pernyataan berikutnya :
-nothing-

*berikut adalah dialog lanjutan yang tidak pernah terjadi
Winz : “HELLOOO, ada yang salah sama profesi sekretaris??”
Mereka : kompak jawab “GA ADA....”
Winz : “trus???”
Mereka : “seorang winda menjadi sekretaris??O.M.G (stand for Oh My God)”
Huahahahaahahahahahaa.......

Honestly gw juga heran knp gw bisa menjalani profesi sebagai seorang sekretaris. Secara kasat mata, chasing gw mmg jauh banget dari chasing seorang sekretaris pemimpin umum, mendekati angka 6 pun tidak...wkwkwk...


walhasil beginilah sekretaris yang hasil psikotesnnya saja tidak cocok disarankan untuk menjadi sekretaris...


berharap bahwa meja seorang sekretaris rapi, barang² tertata pada tempatnya??hmm,,sebaiknya buang jauh² harapan itu, karena itu tidak berlaku buat gw..

bginilah kondisi meja gw, wkwkwk...
semrawut???pasti...sumpah gw ga tau ini jenis kesalahan otak tipe apa, yang jelas otak gw baru bisa kerja klo keadaan sekelilingnya berantakan hehe..




hmm, kondisi meja sangat mengecewakan, bagaimana dengan agenda gw??berharap bahwa agenda sekretaris tertulis dengan tulisan yang bagus, rapi, terstruktur??itupun tidak berlaku buat gw...
.

amburadul..begitulah keadaannya, tidak semua orang mengerti apa yang gw tulis..selain karena faktor tulisan yang jauh dari kata indah, faktor berantakan adalah yg utama. hehe...masih terkait dengan kesalahan otak sepertinya. hehe.. seharusnya agenda itu menjelaskan schedule bos gw, tapi knp jadinya bgitu ya??wkwk... gw itu pelupa dan obat mujarab bagi pelupa adalah mencatat apa saja yang mau diingat. nah gw pun mempraktekannya, gw selalu mencatat semua hal, tapi sayangnya gw mencatat dimana saja, salah satunya di agenda itu dan pada saat diperlukan gw lupa tempat pencatatannya wkwk...klo soal ring basket itu bonus dari keisengan gw..biar semakin meriah.

selain dua hal itu, sebenernya masih banyak lagi yang membuat gw jauh dari kata sekretaris, tapi sebaiknya ga ush diceritain semua deh..gw takut di somasi sama PSSI, Persatuan Sekretaris Seluruh Indonesia (ada ga ya??hehe...) mengingat kondisi gw yang mungkin bisa mencoreng morengkan dunia kesekretarisan wkwkwkwk......

no matter what n no matter how, the fact is i’m a secretary

Cheers
-winz-